Bagaimana robot diciptakan? Untuk apa sebuah robot diciptakan? Ke mana kita harus membelinya jika menginginkannya? Cari tahu jawabannya sekarang!
Antara robot, AI, dan masayrakat modern memang sangat erat kaitannya. Namun, masih terlalu banyak controversial di dalamnya. Keberadaan robot tidak selalu memberikan dampak baik yang diharapkan. Banyak kalangan masyarakat yang merasa sangat dirugikan.
Salah satunya yang paling terlihat adalah berkurangnya kebutuhan tenaga kerja. Jika setiap robot lebih mampu bekerja lebih efektif dan efisien dibanding 10 pekerja pabrik sekaligus, tentu si pemilik pabrik akan lebih memilik robot tersebut. Karena tidak hanya biaya maintenance yang akan lebih murah (dari pada memberikan uang, konsumsi, tranportasi dan kesehatan, serta pensiun) melainkan hasil yang dicapai dapat jauh lebih banyak, serta kesalahan atau kegagalan juga akan jauh lebih sedikit.
Tahukah Anda bahwa ASIMO, robot yang dikembangkan oleh Honda, telah bekerja sebegai resepsionis pada IBM Jepang dengan gaji (biaya sewa) sebesar US$15000 setahun. Bandingkan dengan seorang resepsionis yang tidak hanya membutuhkan jam makan siang, tetapi juga terkadang dapat lupa menyampaikan pesan dan dapat saja absen karena sakit atau melahirkan.
Di Indonesia
Animo masyarakat terhadap sebuah robot di Indonesia belum terlalu besar. Tidak seperti di negara-negara maju lainnya. Belum banyak yang mengenal apa yang disebut robot itu sendiri. Sebagian besar masyarakat awam hanya mengenal bahwa yang dikatakan robot adalah yang menyerupai bentuk manusia. Padahal ini bukan definisi yang tepat. Tidak banyak yang menyadari bahwa di pabrik-pabrik keberadaan robot sudah mulai sangat banyak, termasuk pabrik-pabrik di Indonesia.
Animo masyarakat terhadap sebuah robot di Indonesia belum terlalu besar. Tidak seperti di negara-negara maju lainnya. Belum banyak yang mengenal apa yang disebut robot itu sendiri. Sebagian besar masyarakat awam hanya mengenal bahwa yang dikatakan robot adalah yang menyerupai bentuk manusia. Padahal ini bukan definisi yang tepat. Tidak banyak yang menyadari bahwa di pabrik-pabrik keberadaan robot sudah mulai sangat banyak, termasuk pabrik-pabrik di Indonesia.
Sebenarnya kesempatan untuk mengenal dunia robotika di Indonesia tidak terlalu langka. Meskipun bukan juga tergolong sangat mudah. Robotika banyak diperkenalkan di dunia perguruan tinggi. Khususnya bagi mahasiswa yang menekuni teknik elektronika atau tehnik komputer. Untuk tingkat pendidikan yang lebih rendah tergolong sangat jarang.
Sedangkan, bagi Anda yang memang ingin mengenalkan robotika sejak dini bagi anak-anak Anda atau adik-adiknya yang masih duduk di bangku sekolah. Anda dapat mencoba mengunjungi sebuah toko mainan G-Com Teknologi yang terletak di Plaza Semanggi. Di toko ini ada berbagai mainan rancang bangun yang tidak hanya terdiri dari kepingan-kepingan yang dapat disusun menjadi berbagai macam konstruksi alat atau gedung, melainkan juga dapat menggunakan komponen tambahan berupa motor stepper, berbagai jenis sensor, sampai menggunakan microcontroller. Dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Sehingga Anda dapat membuat sebuah robot sederhana. Mulai prototipe robot industri sampai robot berkaki enam yang berjalan dengan bantuan beberapa sensor.
Mainan ini tidak hanya dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep ronotika kepada anak-anak di sekolah dasar atau lanjutan. Menurut Lucas C. Gee, pemilik toko, mainan yang ditawarkan di tokonya juga digunakan oleh mahasiswa dalam membuat tugas-tugas
kuliahnya, khususnya yang berkaiatan dengan elektronika.
kuliahnya, khususnya yang berkaiatan dengan elektronika.
Toko ini juga menjalin kerja sama dengan beberapa sekolah, di antaranya Lab School untuk membina ekstrakurikuler yang berkaitan dengan robotika. Bagi Anda yang tertarik atau ingin mengenal lebih dasar mengenai robotika, dapat mencoba mengunjungi took tersebut.
YANG MENARIK SEPUTAR ROBOT
Salah satu contoh peristiwa adalah yang terjadi di Michigan, Amerika Serikat pada tahun 1984 lalu. Seorang pekerja meninggal dunia karena kecelakaan yang tidak disengaja oleh sebuah robot.
Ada dua mainan yang terkenal, yaitu LEGO dan FischerTechnik yang dapat diprogram menjadi miniatur robot sederhana untuk anak-anak.
Istilah robotika mulai digunakan dalam novel karangan Isac Asimov berjudul “Liar!”
Tiga hukum robotika juga baru diperkenalkan pada tahun 1941 pada novel yang sama.
Salah satu contoh peristiwa adalah yang terjadi di Michigan, Amerika Serikat pada tahun 1984 lalu. Seorang pekerja meninggal dunia karena kecelakaan yang tidak disengaja oleh sebuah robot.
Ada dua mainan yang terkenal, yaitu LEGO dan FischerTechnik yang dapat diprogram menjadi miniatur robot sederhana untuk anak-anak.
Istilah robotika mulai digunakan dalam novel karangan Isac Asimov berjudul “Liar!”
Tiga hukum robotika juga baru diperkenalkan pada tahun 1941 pada novel yang sama.
1. Robot tidak boleh mencelakai manusia.
2. Robot haru smematuhi perintah manusia, kecuali bila bertentangan dengan hukum yang pertama.
3. Robot harus dapat melindungi dirinya selama tidak bertentangan dengan hukum pertama dan kedua.
Robot juga memiliki federasi internasionalnya, yaitu International Federation of Robotics.
Di Indonesia setiap setahun sekali diadakan kontes robot yang diadakan oleh universitas. Pesertanya umumnya datang dari kalangan mahasiswa.
2. Robot haru smematuhi perintah manusia, kecuali bila bertentangan dengan hukum yang pertama.
3. Robot harus dapat melindungi dirinya selama tidak bertentangan dengan hukum pertama dan kedua.
Robot juga memiliki federasi internasionalnya, yaitu International Federation of Robotics.
Di Indonesia setiap setahun sekali diadakan kontes robot yang diadakan oleh universitas. Pesertanya umumnya datang dari kalangan mahasiswa.
Harus Kuasai Robotika
Tidak semua hal bisa dilakukan manusia dengan nilai yang efektif, efisien, dan aman. Oleh karena itu, penggunaan dan penguasaan bidang robotika adalah sebuah keniscayaan.
Perkembangan industri menuntut tersedianya sumber daya manusia yang menguasai teknologi otomatisasi alias robot. Terkait hal itu, beberapa perguruan tinggi (PT) mulai merespons, salah satunya dengan membuka pendidikan dengan kekhususan di bidang mekatronika.
Di tanah air, belum banyak PT yang memiliki kekhususan di bidang mekatronika. Menyebut beberapa di antaranya, ada Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Manufaktur Astra Jakarta, dan yang baru-baru ini tepatnya saat pembukaan KRI/KRCI 2007 lalu, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS-ITS) resmi membuka program studi mekatronika. Polban dan ITB adalah juga beberapa kampus yang tengah menggodok rencana pembukaan program studi mekatronika.
Mekatronika, singkatan dari mekanik dan elektronika, suatu bidang khusus yang membahas mengenai otomasi, kini kian dibutuhkan. “Mobil ada mekanik, pesawat, kipas angin, AC, dsb., juga dan semua ada kemampuan otomatisnya. Jadi kemampuan bidang ini memang dibutuhkan,” kata Muljowidodo, dosen senior Teknik Mesin ITB, yang juga Ketua Laboratorium Otomasi dan Robotika ITB.
Dalam menyusun kurikulumnya, juri KRI 2007 ini mengatakan jangan menganggap kurikulum dari luar negeri itu sudah pasti baik. “Kita tidak bisa mengadopsi kurikulum di MIT, misalnya, secara utuh, karena harus disesuaikan. Jadi untuk yang ingin membuka jurusan ini harus berbasis data, tentang apa yang dibutuhkan masyarakat,” kata Muljowidodo.
Selain itu, PT juga sebaiknya melangkah kaki selangkah ke depan. Tak harus selalu menunggu industri mencari mahasiswa atau sebaliknya. PT dapat membuat industri sendiri untuk menampung para lulusannya. Dituturkan Muljowidodo, ITB punya perusahaan bidang otomasi bernama Robo Aero sejak setahun lalu, yang saat ini, tengah berprojek membuat kapal terbang tanpa awak. “Kalau kampus tidak punya industri berbasis riset, berarti dia menara gading. Industri bukan hanya menampung lulusan, tapi juga memproduksi apa yang telah diriset selama ini. Kalau prototype terus, ya percuma,” katanya.
Muljowidido berharap lulusan mekatronika mampu menjawab kebutuhan di masyarakat. “Jangan terlalu tinggi, nanti kecanggihan, atau jangan juga berkemampuan rendah, tentu tidak menjawab persoalan. Jadi memang harus pas,” katanya.
Dalam upaya menjawab harapan itu, Eril Mozef , salah satu tim juri asal Polban, menganjurkan agar para lulusan mekatronika rajin melongok home industry yang ada di daerah. Jika selama ini masih ada pekerjaan yang menggunakan tangan, lalu setelah dianalisis akan lebih baik jika dikerjakan dengan mesin, menurutnya di situlah ahli mekatronika bisa bergerak. Tapi jangan lupa untuk memperkirakan biaya, agar teknologi yang tercipta terjangkau masyarakat luas. “Para mahasiswa atau lulusan bisa mulai dari yang sederhana, misalnya, mesin pemotong rumput, pemotong dahan atau pohon yang mau jatuh, dsb.,” katanya.
Eril mengakui memang tidak semua hal bisa dirobotisasi. Makanya, lihat dulu bagian mana yang dibutuhkan, terutama untuk membantu home industry. Lebih lanjut Eril mengatakan, di Indonesia perlu sosialisasi lebih lanjut tentang perlunya teknologi robot, salah satunya untuk mendukung proses industrialisasi.
“Ada yang mengkhawatirkan, kalau ada robotisasi nanti SDM kita banyak yang menganggur. Tapi bagaimanapun, ada beberapa bagian yang memang akan lebih efektif, efisien, dan aman jika dikerjakan oleh robot atau mesin. Di industri kimia, ada yang tidak boleh disentuh oleh tangan manusia kan? Makanya, mau tidak mau Indonesia memang harus menguasai teknologi robotika. Supaya negara kita tidak tertinggal,” kata Eril. Muljowidodo pun mengungkapkan pendapat serupa, “Jangan sampai jadi manusia primitif”.
Inovasi ala ‘The Toyota Way’
Legenda The Toyota Way tentu sudah sering kita dengar. The Toyota Way adalah sebuah rahasia umum untuk menjelaskan keberhasilan Toyota menancapkan dominasinya di dunia otomotif secara pelahan tapi pasti. Saya katakan “rahasia umum” karena rahasia tersebut sebenarnya sudah diketahui banyak orang. Para kalangan akademis dan periset telah sering melakukan kunjungan kerja ke pabrik-pabrik Toyota dan mempelajarinya. Bukan itu saja, para eksekutif perusahaan kompetitor juga sudah sering berlalu lalang di pabrik-pabrik Toyota untuk melihat langsung proses kerja Toyota. Tidak, mereka tidak dalam misi mata-mata karena Toyota selalu menyambut semua tamu-tamunya dengan tangan terbuka.
Saya sendiri cukup beruntung pernah menjadi salah satu tamu pabrik Toyota di tepi kota Melbourne, Australia. Kunjungan tersebut tentu berusaha saya manfaatkan sebaik-baiknya, apalagi waktu yang disediakan untuk tour tersebut hanya sekitar 1 jam. Bagi para mayoritas pengunjung, mereka mungkin berharap menemukan sesuatu yang “wah” dan spesifik untuk menjelaskan keberhasilan Toyota. Saya juga tidak luput dari harapan demikian.
Tetapi apa yang saya temukan ternyata berbeda. Ya, pabrik Toyota tersebut memang cukup bersih. Saya tidak melihat tumpukan raw materials atau bahan-bahan setengah jadi seperti yang sering ditemukan di banyak pabrik-pabrik lain. Alasannya tentu saja lean manufacturing. Namun saya tidak menemukan adanya robot-robot yang lebih canggih atau sistem informasi yang kompleks untuk mengatur semuanya. Alih-alih, mereka malah menggunakan cara manual untuk mengatur stok. Metode permintaan stok mereka yang terkenal dengan nama kanban hanya terdiri dari beberapa kontainer yang harus diisi sesuai dengan permintaan yang ditulis dengan spidol biasa.
Kalaupun ada yang lebih menarik, maka itu adalah tali andon yang menggelantung di sepanjang jalur produksi. Tali ini adalah tali sakti karena bila tali ini ditarik, semua jalur produksi akan berhenti. Yang menarik adalah: tali tersebut bisa ditarik oleh siapa saja, termasuk karyawan yang baru bekerja satu hari! Bayangkan seorang karyawan muda yang berhak memutuskan kapan sebuah jalur produksi harus berhenti. Tentu saja pemberhentian jalur produksi tersebut harus dengan alasan yang baik, yaitu bila terdapat masalah. Karena jalur produksi berhenti, semua orang merasa bertanggung jawab untuk ikut menyelesaikan masalah tersebut. Upaya menyelesaikan masalah secara langsung pada sumbernya juga mengurangi potensi masalah akan terjadi berulang kali dan menumpuk menjadi masalah yang lebih besar.
Lantai pabrik tersebut juga menyediakan tempat khusus untuk berdiskusi dan menyelesaikan masalah. Diskusi seperti itu hampir pasti terjadi setiap hari. Lewat diskusi-diskusi seperti itu, proses kerja Toyota diperbaiki terus menerus setiap hari. Ya, setiap hari, bukan setiap tahun atau setiap bulan. Setiap hari! Perbaikan terus menerus ini bukan sekedar slogan, tapi sudah menjadi semacam obsesi. Saya masih teringat grafik-grafik yang ditempelkan di papan pengumuman yang mengilustrasikan berapa banyak ide-ide perbaikan dari karyawan pabrik yang masuk dan berapa yang direalisasikan. Grafik-grafik ini adalah saksi bisu betapa perbaikan terus menerus sudah menjadi darah daging semua karyawan pabrik. Kalau ada satu rahasia terbesar keberhasilan Toyota, mungkin inilah rahasianya.
Toyota sudah dianggap sebagai salah satu perusahaan paling inovatif di dunia. Diramalkan dalam waktu tidak lama lagi Toyota akan berhasil menggeser GM sebagai produsen mobil terbesar di dunia. Tetapi menariknya inovasi Toyota tidaklah seperti inovasi Apple atau Google yang secara terus-menerus mengeluarkan produk-produk yang menjadi bahan pembicaraan umum. Toyota memang sesekali mengeluarkan produk inovatif seperti Lexus atau Prius, tetapi pada kebanyakan kasus, inovasi Toyota berlangsung di belakang layar, sedikit demi sedikit, dan berlandaskan ide-ide dari para karyawan di tingkat terbawah. Inilah yang membedakan Toyota dengan perusahaan-perusahaan inovatif lainnya.
Itu juga alasan mengapa Toyota bisa saja membuka pintunya lebar-lebar untuk para pesaing dan tidak perlu khawatir para pesaingnya bisa menirunya. GM yang pernah membangun pabrik bersama dengan Toyota lewat program NUMMI memang berhasil belajar sedikit dari Toyota, tetapi tetap tidak mampu menyaingi Toyota. Resep sukses dan inovasi Toyota tidak terletak pada para lulusan MBA, teknik-teknik, alat-alat bantu, robotika, atau sistem informasi yang canggih. Resep keberhasilan dan inovasi Toyota terletak pada budaya perusahaan dan cara berpikir semua anggota perusahaan yang percaya bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk berinovasi dan setiap orang harus diberi kesempatan untuk menyumbangkan dan merealisasikan idenya.
Rahasia tersebut sebenarnya bukanlah rahasia, tetapi sudah merupakan pengetahuan umum. Tetapi apa yang menjadi pengetahuan umum belum tentu menjadi praktek umum. Jurang antara pengetahuan dan praktek tersebut adalah alasan mengapa Toyota berhasil sementara perusahaan-perusahaan otomotif besar lainnya seperti GM, Ford, dan DaimlerChrysler masih bergelut dengan masalah mereka masing-masing.
Rahasia tersebut juga bukan monopoli industri otomotif. Perusahaan Anda bisa mempelajarinya. Anda juga bisa mempelajarinya untuk kehidupan pribadi Anda. The Toyota Way adalah sebuah filosofi, bukan kumpulan teknik-teknik.
ROBOT
Di tahun 2035 semua manusia memiliki robot yang membantu mereka dalam pekerjaan sehari -hari, seperti mencuci, memasak, mengambil koran, mengantarkan paket, membersihkan kota, dan masih banyak yang lain lagi.
Hanya satu orang yang tidak percaya atas robot-robot tersebut, yaitu Detektif Dell Spooner (Will Smith). Spooner percaya bahwa robot bisa melakukan kejahatan dan terus berusaha untuk membuktikan hal tersebut. Sampai satu hari, sebuah robot baru NS 5 diciptakan untuk mengganti semua robot-robot model lama. Ternyata adanya perkembangan dari system yang dibuat sehingga robot-robot tersebut menjadi tidak aman bagi manusia.
Bersama dengan Alex Proyas sebagai sutradara dari Australia, Will Smith membawa cerita pendek milik Isaac Asimov menjadi film layar lebar yang menarik untuk ditonton.
2.Proses Lahirnya AIBO
Perkembangan robot dari tahun ke tahun semakin canggih dan sudah menyentuh aspek kemanusian. Ingat dengan ASIMO (Advanced Step Innovative Mobility) robot yang dirancang seperti postur manusia yang dapat menginterpretasikan pola gerakan dan tingkah laku manusia. ASIMO ini diciptakan untuk dapat melayani manusia dalam pekerjaan sehari-hari.
Setelah itu muncullah robot untuk menghibur manusia yang disebut Artificial Intelligent roBOt (AIBO) atau dalam bahasa Jepangnya berarti temen.
Oke..pelajaran yang berharga dari proses kelahiran AIBO ini adalah bagaimana kerja keras dari tim R&D untuk mewujudkan visi robot sebagai temen manusia dalam bentuk anjing kecil. Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari sejarah AIBO ini:
1.Ternyata dalam tim R&D terdapat seorang wanita yang notabene bukan orang teknis (IT), entah ide dari siapa yang mendatangkan wanita ini pada pertama kali. Wanita ini adalah seorang penjaga toko yang tugasnya membuat kado. Awal kehadirannya sedikit dicemoohkan karena dianggap tidak dapat membantu para programmer secara langsung. Kenyataannya dari tangan wanita inilah semua gerakan AIBO lahir yang kemudian diterjemahkan oleh para programmer. Memang sentuhan wanita dapat melahirkan sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan pria. Termasuk kita yang hidup sekarang adalah hasil karya mulia dari sentuhan wanita yang bernama Ibu (setuju……) Hidup wanita…
2.Tim programmer sempat mengalami frustasi berbulan2 karena ada syntax (kalimat teknis dalam programming) yang error dan tidak terdeteksi oleh komputer. Apa yang dilakukan oleh project manager ? Semua syntax yang jumlahnya jutaan baris dicetak dan dijejerkan di semua gang kantor. Satu persatu para programmer memelototi syntax selama 2 minggu bahkan mereka tertidur diatas kertas2 syntax. Akhirnya mereka dapat menemukan error yang terjadi.
3.Di akhir masa pengembangan AIBO muncul dilematis dikalangan top management dan tim R&D pasalnya top management ragu2 untuk investasi proyek AIBO karena dinilai belum matang dan sudah mendekati dead line dalam pengembangan suatu proyek. Akhirnya Project Manager memberanikan diri untuk menanggung semua kerugian dan rela mengundurkan diri jika proyek AIBO gagal. Kemudian disepakati AIBO hanya diproduksi 1000 unit sebagai pilot project.
4.Pada saat AIBO di soft lounching, semua tim berkumpul di depan komputer untuk menantikan order pertama dari pelanggan. Order pertama datang disambut dengan sorak sorai. Ternyata, dalam waktu sekejab AIBO terjual sebanyak 300.000 unit. Top management menyalami atas kesuksesan dari tim R&D.
1.Ternyata dalam tim R&D terdapat seorang wanita yang notabene bukan orang teknis (IT), entah ide dari siapa yang mendatangkan wanita ini pada pertama kali. Wanita ini adalah seorang penjaga toko yang tugasnya membuat kado. Awal kehadirannya sedikit dicemoohkan karena dianggap tidak dapat membantu para programmer secara langsung. Kenyataannya dari tangan wanita inilah semua gerakan AIBO lahir yang kemudian diterjemahkan oleh para programmer. Memang sentuhan wanita dapat melahirkan sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan pria. Termasuk kita yang hidup sekarang adalah hasil karya mulia dari sentuhan wanita yang bernama Ibu (setuju……) Hidup wanita…
2.Tim programmer sempat mengalami frustasi berbulan2 karena ada syntax (kalimat teknis dalam programming) yang error dan tidak terdeteksi oleh komputer. Apa yang dilakukan oleh project manager ? Semua syntax yang jumlahnya jutaan baris dicetak dan dijejerkan di semua gang kantor. Satu persatu para programmer memelototi syntax selama 2 minggu bahkan mereka tertidur diatas kertas2 syntax. Akhirnya mereka dapat menemukan error yang terjadi.
3.Di akhir masa pengembangan AIBO muncul dilematis dikalangan top management dan tim R&D pasalnya top management ragu2 untuk investasi proyek AIBO karena dinilai belum matang dan sudah mendekati dead line dalam pengembangan suatu proyek. Akhirnya Project Manager memberanikan diri untuk menanggung semua kerugian dan rela mengundurkan diri jika proyek AIBO gagal. Kemudian disepakati AIBO hanya diproduksi 1000 unit sebagai pilot project.
4.Pada saat AIBO di soft lounching, semua tim berkumpul di depan komputer untuk menantikan order pertama dari pelanggan. Order pertama datang disambut dengan sorak sorai. Ternyata, dalam waktu sekejab AIBO terjual sebanyak 300.000 unit. Top management menyalami atas kesuksesan dari tim R&D.
Terkadang kita sangat mudah memberikan komentar atau kritik terhadap sesuatu dari luarnya saja apakah itu bagus atau jelek. Ada lkalanya kita juga harus mengetahui bagaimana proses menciptakan sesuatu itu dan yang terlebih penting lagi bagaimana saat memulainya.
Object Tracking dgn Robot NXT
Dalam video ini, kita akan membuat robot si-NGINTIP (nama yg diberikan oleh Pak Risman) untuk mengikuti bola biru. Jika bola biru digeser ke kiri, robot akan meng-adjust arahnya agar tetap memandang si bola biru. Jadi si-NGINTIP akan mengikuti bola biru kemanapun bola digelendingkan.
Pertama, lihat video dari perspektif kita (human-view):
Setelah itu, lihat video dari perspektif robot (robot-view). Dari sini akan keliatan bagaimana si robot melakukan object-tracking:
Implementasi dibuat dengan menggunakan wireless camera “ece-ece” (kata abangnya sih made-in-Korea, but I doubt it). Dari receiver, kita sambung lagi dengan Video Digitizer yg mengubah data analog menjadi data digital untuk bisa diproses.
Implementasi dibuat dengan menggunakan wireless camera “ece-ece” (kata abangnya sih made-in-Korea, but I doubt it). Dari receiver, kita sambung lagi dengan Video Digitizer yg mengubah data analog menjadi data digital untuk bisa diproses.
Memang keliatan panjang jalannya data dari camera ke laptop, tapi ini lebih murah dari solusi custom microcontroller+camera kit yg support image analysis. Selain itu, dengan menggunakan laptop kita dapat memproses data dgn kecepatan prosesor + banyaknya RAM di laptop.
Memang Bluetooth akan membatasi jarak antara laptop dengan robot. Tapi bisa diakali dengan menaruh Smartphone yg support bluetooth+WiFi. Smartphone ini ditaruh diatas robot, dan menangkap sinyal bluetooth. Kemudian command akan diforward ke laptop melalui WiFi. Semisal menaruh “repeater” untuk memperluas jangkauan.
Berikut diagram implementasi-nya. Sayang si camera ece-ece nggak bisa cepet ngirim data ke receiver, jadi keliatan waktu di video robot-view, videonya kayak slow motion.
Robot yang tak lain bernama Da Vinci ini, telah membantu operasi yang berjalan sukses di rumah sakit akademi Maastricht yang berada di Belanda. Hasil penerapan yang gemilang tersebut, disajikan dalam konggres dunia untuk para dokter bedah mikro vaskuler yang berlangsung di kota Athena, Yunani.
Dengan melibatkan robot Da Vinci ini, ternyata telah memberikan begitu banyak keuntungan. Karena dengan bantuan robot, pelaksanaan operasi menjadi lebih teliti dan cermat. Karena robot tidak mengalami tremor ( tangan bergetar ), yang biasanya ditemukan pada manusia, saat memegang instrumen dan menjalankan operasi.
Proses penyayatanpun menjadi lebih halus dan kecil. Dan kemungkinan terjadi penimbunan pembuluh darah yang amat kecil, bisa dihindarkan. Karena keadaan ini sering muncul pada operasi koreksi payudara.Proses operasi yang diterapkan dengan melibatkan Da Vinci ini, dilakukan pada wanita yang menderita kanker payudara, yang membutuhkan operasi koreksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar